Dalam suatu bangunan, atap merupakan mahkota dari
bangunan tersebut. Atap berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di
dalam rumah tersebut. Disisi lain atap berfungsi untuk melindungi kita dari
hujan, sinar matahari, angin, dan gejala-gejala alam lainya. Makanya dalam
pemilihan atap harus benar benar diperhatikan berdasarkan iklim setempat, model
bangunan dibawahnya, dan biaya. Atap terdiri dari tiga bagian, yaitu kuda-kuda,
rangka atap, dan penutup atap.
1.Kudu-kuda
Kuda-kuda
adalah susunan rangka batang yang terbuat dari kayu, baja, ataupun bahan yang
lain dengan fungsi sebagai pendukung beban atap dan beban kuda-kuda itu
sendiri. Kuda-kuda juga dapat memberikan
bentuk pada atap. Konstruksi atap kuda-kuda pada umumnya berbntuk
segitiga, namun dapat dimodofikasi berdasarkan kebutuhan tingkat beratnya atap
serta bahan dan bentuk atap itu sendiri. kuda-kuda
Dilihat
dari bahan yang digunakan ada tiga macam
kuda-kuda, yaitu kuda-kuda kayu, kuda-kuda baja, dan sopi-sopi.
- kuda-kuda kayu
Kuda-kuda
kayu biasanya berbahan dasar kayu yang bertekstur kuat dan keras, misalnya kayu
jati, kayu singkil dari Kalimantan, kayu
ulin dari Sumatera dan lain-lain.
Kayu
yang digunakan untuk kuda-kuda bisa diprofil
(expose) jika bawahnya tidak dipasang plafon, sehingga akan menambah nilai
ruangan yang tampk indah. Namun jika dibawahnya dipasang plafon cukup dibiarkan
saja, meski di profilpun akan tertutup oleh plafon sehingga hanya akan
buang-buang tenaga dan waktu saja. Kuda-kuda exposed banyak diaplikasikan pada
konsol terbuka, overstek, pegola teras, dan garasi.
- Kuda-kuda baja
Kuda-kuda baja lebih
banyak digunakan pada bangunan-bangunan yang berukuran besar karena jika
menggunakan kuda-kuda kayu akan mengalami kesulitan dalam proses pemasanganya.
Disisi lain kuda-kuda baja jauh lebih kuat bila dibandingan dengan kuda-kuda
kayu sehingga kuda-kuda baja ini sangat pas digunakan untuk bangunan yang
berukuran besar.
Satuan
kuda-kuda baja biasanya dinyatakan dalam Kg (kilogram). Masing-masing penampang
besi profil (IWF/H/L) mempunyai tebal berat. Jika kesulitan dalam menggunakan tabel
maka dapat diukur panjangnya dan dibeli jumlah kebutuhan dalam satuan meter.
Jika bahanya berupa besi (C/H/U/IWF) , biasanya di pasaran tersedia dalam
ukuran panjang 6 m, sedangkan 4 m untuk ukuran besi L.
2.Rangka atap
Rangka atap terdiri dari
usuk,gording, dan reng. Pekerjaan kerangka atap tergantung dari jenis penutup
atap yang digunakan. Untuk bahan atap yang berbentuk lembaran seperti asbes dan
seng, biasanya hanya menggunakan gording saja sebagai rangka atap. Atap yang
memerlukan rangka atap lengkap yaitu reng, usuk, dan gording ialah genteng beton, genteng plentong,
genteng glazur, genteng metal, dan lain-lain. Volume rangka dinyatakan dalam
satuan m2.
Apabila
penutup atap terbuat dari seng atau asbes maka langsung dipasang gording, tanpa
harus memberikan usuk dan reng. Dan tips agar kuda-kuda dan rangka atap awet
maka harus diberikan antirayap atau residu sebelum dipasang. Semakin sulitnya
mendapatkan kayu yang baik untu rangka atap, saat ini penggunaan baja ringan
merupakan alternative. Kelebihan dari baja ringan antara lain bebas dari rayap,
lebih rapi, harga terjangkau, dan pengerjaan jauh lebih cepat.
3.Penutup atap
Banyak bahan yang dapat
digunakan untuk pnutup atap, antara lain genteng, asbes, seng,metal, sirap,
dan kaca.
Berikut dijelaskan ragam
penutup atap, antara lain sebagai berikut.
A.Genteng
Genteng adalah pnutup atap
yang paling banyak digunakan dimasyarakat luas, bahanya adalah tanah liat yang
dicetak kemudian dibakar, atau genteng bisa dibuat dari bahan kaca dan beton.
Genteng dari tanah banyak diminati dimasyarakat karna mampu meredam efek suara
dari terpaan air hujan dan harganya juga terjangkau. Disisi lain genteng dari
tanah berhawa lembap sehingga memounyai daya tolak panas dan dingin.
Berikut
bentuk dan ukuran genteng sehingga kebutuhan genteng per m2 berbeda
beda.
- Genteng biasa atau genteng “S” , kenapa dinamakan genteng “S”
karena bentuknya yang mempunyai penampang melintang seperti huruf S. setiap
genteng mempunyai luas tutup 22-28 cm kea rah panjang dan 16-20 cm kearah lebar.
Untuk per m2 areal memerlukan 16-20 buah genteng dengan berat
sekitar 30-35 kg.
- Genteng “S” yang disempurnakan dengan member tambahan alur
dan lengkungan agak dalam serta ukuranya pun dimodifikasi. Genteng ini diberi
glazur warna transparan(antiq),warna hitam, dan warna coklat.
- Genteng kodok atau genteng plentong mempunyai bidang datar
dan ditengah terdapat peninggian yang seperti kodok. Genteng ini cukup kuat dan
permukaanya halus.
-Genteng beton terbuat dari campuran semen dan pasir dengan
modifikasi warna yang bergam sehingga akan menghasilkan genteng yang indah.
Jenis genteng ini mempunyai berat yang lebih dari genteng yang lain. Genteng
ini sangat kuat dan indah tapi harganya relative lebih mahal. Dan yang perlu
diperhatikan jika memakai jenis genteng ini, ukuran reng harus lebih besar
karena ukuran yang berat dari genteng ini maka reng harus benar-benar kuat
B.Asbes semen
asbes semen atau fiber smn
merupakan bahan penutup atap yang popular di masyarakat, terkenal kuat, tahan
api,tidak mudah berlumut, serta ringan mnjadi daya tarik tersendiri untuk
penutup atap yang satu ini. Bentuknya yang berupa lembaran yang bergelombang
memudahkan untuk mengalirkan air tanpa harus takut bocor saat hujan. Panjang
dan lebarnya beragam yang menjadi ciri khas adalah jumlah gelombang yang terbagi menjadi dua yaitu.
- Fiber semen gelombang 5,5
Fiber semen gelombang ini
setiap lembarnya mempunyai 5,5 gelombang dengan panjang 1,5 m ; 1,8 m ; 2 m ;
2,25 m ; 2,5 m ; dan 3 m.
- Fiber semen gelombang 14
Fiber semen gelombang ini setiap
lembarnya mempunyai 14 gelombang
dengan panjang 1,5 m ; 1,8 m ; 2,1 m ; 2,4 m ; 2,7 m ; dan 3 m.
C.Genteng
metal
Genteng ini terbuat dari plat baja galvanis, yaitu
bahan baja yang dilapisi zinc.kombinasi dari galvanis dan zinc dapat memberikan
perlindungan ganda terhadap jenis bahan atap ini. Genteng metal ada yang dicat
dan ada yang tidak tergantung dari selera pemakainya.
Kebanyakan jenis genteng
inbi ringan dan mudah dipasang sesuai dngan bentuk lengkungan pada kerangka
rumah. Misalnya rumah Joglo dari Jawa atau rumah Minangkabau. Ukuran genteng
ini yang sudah ada dipasaran antara lain panjang 410 mm, lebar 710 mm. untuk
ukuran per m2 atap memerlukan 4,25 genteng semen.
Design dan artikel oleh: Winda Hardia
Pemesanan dan Informasi:
telp: 1. 082231274448
2. 089644600933
0 Comments